Thursday 19 December 2013

Mengungkap Bisnis Hari Ini Di Masa Depan



Apakah Anda mencari bisnis yang tidak ada saingannya?
Mencari bisnis besar yang mekar sampai puluhan tahun ke depan?
Ingin punya bisnis untuk diwariskan ke anak cucu Anda?
Ini hal rahasia, tapi saya akan membaginya kepada Anda : Bisnis itu adalah….
“Membaca arah audience adalah bisnis.”
Rhenald Kasali – Jawa Pos Perspektif 11 September 2013
Rhenald Kasali, seorang guru besar ekonomi nasional jelas tidak main-main menuliskan kalimat tersebut. Ada sebuah benang merah yang menunjukan bahwa bisnis memanglah membaca arah pemirsa (audience).
Semua bisnis, pasti tentanglah manusia. Tidak ada bisnis yang pada muaranya tidak pada manusia. Hal ini menjadikan kita harus tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, tidak hanya untuk hari ini, tapi untuk masa depan. Kita harus tahu kemana masa mengarah dan pergi ke sana terlebih dahulu. Agar ketika waktunya tiba, kita menjadi pemanen dari kebutuhan orang banyak.
Sudahkah melihat benang merahnya?
Apa yang terjadi hari ini di masa depan?
Ada sebuah fakta yang unik, Henry Ford bukanlah orang pertama yang menemukan mobil. Tapi Ford-lah yang pertama kali mencetuskan bahwa ia akan memproduksi mobil secara masal.
Pada awalnya tidak ada yang percaya, bahkan wartawan setempat menulis di Koran bahwa visi Hendry Ford pasti gagal, sebab pada masa itu tidak ada jalan raya, tidak mungkin mobil bisa diproduksi masal apabila tidak ada jalannya. Di tengah pandangan negatif orang-orang, Ford tetap memproduksi masal mobilnya.
Memang tidak langsung ada jalan raya yang dibangun. Namun, semakin bertambahnya mobil yang Ford jual menjadikan mau tidak mau, harus dibuat jalan raya. Jalan raya pun mulai dibangun dan kita harus berterima kasih berkat keras kepala Henry Ford, hari ini kita tidak lagi menungang kuda kalau mau bepergian.
Bahkan, hari ini pemerintah kita sangat kesulitan untuk menekan jumlah penjualan mobil, sebab jalannya sudah tidak cukup lagi – terutama - di kota-kota besar. Apa yang dulu dilihat orang tidak mungkin, hari ini menjadi hal yang sangat biasa.
Kita beralih ke fakta yang lebih dekat.
Bill Gates memulai cikal bakal Microsoft pada tahun 1975, Bill Gates memiliki visi bahwa nanti di setiap rumah akan ada 1 personal computer. 1 personal computer untuk 1 rumah. Sama, pada awalnya banyak yang tidak percaya.
Bagaimana mungkin computer yang besar, makan tempat, dan mahal itu, bisa dimiliki oleh tiap keluarga di seluruh dunia. NYATANYA, hari ini, saya percaya Anda membaca tulisan ini  dari PC atau bahkan mobile gadget Anda. Bahkan, lebih layak untuk disebutkan 1 PC untuk 1 orang. Apa yang dulu dilihat orang tidak mungkin, hari ini menjadi hal yang sangat biasa.
Mari kita berangkat ke waktu yang lebih dekat lagi.
Internet pertama kali ditemukan pada tahun 1989. Penemuan ini merubah dunia, merubah era industry menjadi era teknologi dan sangat cepat menggeser ke era baru yakni era teknologi informasi.
Perusahaan-perusahaan dot com bermunculan, milyader-milyader baru lahir, anak-anak muda mulai tumbuh menjadi pemilik-pemilik bisnis internet. Yang lebih senior mulai melihat bahwa internet menjadi pasar dan lahan uang baru. Semua bisnis berlomba-lomba masuk ke internet. Tapi…
Bagaimana dengan Indonesia?
Internet pertama kali masuk Indonesia sekitar tahun 1993, ISP (perusahaan penyedia jasa internet) pertama kali berdiri tahun 1994 yakni IPTEKNET. Semenjak hari itu, Indonesia mengalami perubahan pengalaman digital. Dari gagap internet menjadi makin melek internet. Kita tidak membahas sejarah disini, yang mau kita cermati adalah sebuah pola.
Teknologi itu membutuhkan waktu kurang lebih 20 tahun untuk dapat mulai rata digunakan oleh seluruh manusia. Microsoft meluncurkan Windows pertama kali pada tahun 1985 (10 tahun setelah meluncurkan MS-DOS, produk pertama Microsoft). Pada tahun 1995 (10 tahun kemudian) Windows meluncurkan produk revolusioner, yakni untuk pertama kalinya, mereka memperkenalkan computer yang tampilannya sangat bagus dan sangat ramah untuk digunakan orang banyak. Produk ini membuat Microsoft dan Bill Gates menjadi pemilik kekayaan nomer satu di dunia dan itu bertahan hingga hari ini.
Waktu 20 tahun ini, juga berlaku untuk dunia internet.
20 tahun dari pertama kali internet ditemukan adalah 2015.
Pada tahun 2015, semua anak yang lahir pada tahun 1989 memasuki usia bekerja. Ratusan juta orang di dunia ini akan memasuki dunia kerja. Tidaklah heran pada 2015 nanti, pegawai apapun yang bekerja dimanapun pasti familiar dengan computer dan internet. Angka ini bisa kita lihat sebagai jumlah pasar.
Masih menangkap benang merahnya?
Sekarang…
Apakah Anda menyadari pola yang ada di setiap perumahan yang baru dibangun?
Kebanyakan perumahan yang dibangun hari ini menganut visi one-stop-service. Perumahan untuk rumah tinggal, ada pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, pusat kecantikan, dan pusat perkantoran.
Developer yang meginvestasikan ratusan Milyar Rupiah jelas tidak main-main untuk membangun perumahannya dengan tren ini. Tren ini, memang menjadi kebutuhan kita semua. Kita makin ingin praktis, makin hari makin praktis. Berbelanja  yang dekat saja, praktis. Salon yang dekat juga, praktis. Gym yang dekat juga, praktis. Sekolah yang dekat juga, praktis. Pergi kantor makin dekat makin baik, SANGAT PRAKTIS! Keinginan untuk praktis ini bisa dilihat sebagai arah pasar.
Sebuah perusahaan Marketers di Indonesia, berani mengatakan bahwa 2015 adalah titik baru dunia marketing Indonesia. Akan ada banyak sekali masyarakat Indonesia yang berbisnis dari rumah. Benar-benar dari rumah.
Mereka belum tentu punya toko fisik, seluruh kegiatan bisnisnya menggunakan toko digital di internet. Pengiriman barang bisa diserahkan ke pihak ketiga, pembayaran bisa dilakukan on-line, dan yang terpenting tatap muka dengan customer atau calon customer PASTI dilakukan on-line.
Kabarnya baiknya, sekarang tahun 2013 bukan 2003.
Kita memasuki siklus emas 20 tahun teknologi informasi.
 SAYA YAKIN, Hari ini Anda telah melihat pola bisnis dari rumah ini mulai dilakukan oleh teman, saudara, anak, atau pasangan Anda. Namun, masih belum dalam skala penuh.
Tatap muka, mungkin masih harus bertemu secara langsung. Padahal ada cara yang benar-benar sangat praktis untuk bertatap muka on-line. Sebuah komunikasi on-line yang menggunakan KTP internet. Bertatap muka on-line tanpa membuat identitas kita bisa diganggu orang lain. Komunikasi tanpa batas ruang dan waktu lewat on-line. Berbisnis dengan customer di mana saja di seluruh dunia lewat komunikasi on-line. Dapat uangdari bisnis on-line.
Kabar baik lainnya, hal ini…
Terjadi di seluruh Indonesia dan seluruh belahan benua lain!
Tahun 2015 ada ratusan juta orang di dunia yang ingin makin praktis dalam menghasilkanuang dari rumahnya masing-masing. Inilah kemana masa mengarah.

Lalu…

BUKALAH MATA dan PIKIRAN Anda!

Sebab pertanyaan ini harganya satu juta dolar :

Bagaimana cara pergi dulu kesana?


Ditulis : @Alangghya
Lisensi : @MarcellHalim

Friday 6 December 2013

Influencer Marketing Tersukses Sepanjang 2013

Influencer marketing adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan kekuatan orang-orang berpengaruh untuk menyebarkan kesadaran merek dan membangun kepercayaan di antara konsumen. Meski strategi ini dinilai 16 kali lebih efektif ketimbang traditional marketing, namun belum banyak perusahaan yang menggunakan metode ini.
Dan untuk mengakhiri tahun 2013, berikut adalah Top Influencer Marketing sepanjang tahun 2013.
1.       Nikon
Pada sebuah acara konser musik besar, Nikon membagikan kamera terbaru yang terkoneksi dengan jaringan Wi-Fi besutan mereka kepada para pengunjung konser. Waktu itu mereka meminta pengunjung untuk memotret atau merekam video mengenai acara tersebut dan mem-posting-nya ke media sosial.
Konsepnya memang sederhana, tapi cara itu kemudian menjadi kampanye yang sempurna untuk menyebarkan kesadaran kamera keluaran terbaru merek Nikon.
Pelajaran yang didapat: Jadilah royal. Meski itu adalah kamera keluaran terbaru, namun Nikon tidak segan untuk melemparkannya kepada penonton. Tidak hanya itu, Nikon juga membantu menyebarkan berita seputar konser musik tersebut lewat foto dan video yang dibuat oleh penonton, dengan total berjumlah 166 tayangan (foto & video).
Memang sangat berisiko mempercayakan kamera terbaru mereka kepada penonton konser, tapi jika sukses, itu sangat memuaskan.
2.       Sprout It
Ini adalah aplikasi tentang berkebun yang bisa diunduh lewat Apple Store. Dan untuk memperkenalkan aplikasi besutannya dengan kampanye Grow Inspired, mereka lalu membuat kuis dengan tema yang sama.
Para peserta diminta untuk melakukan makeover terhadap halaman belakang rumahnya, setelah itu difoto dan di-posting ke dalam media sosial dengan hashtag #GrowInspired. Hadiah yang diberikan kepada para pemenang adalah halaman baru yang dirancang oleh para tukang kebun profesional dan sejumlah uang.
Hasilnya, kampanye tersebut sukses dengan 313.500 posting-an di Facebook, 60 ribu di Twitter, dan 5 ribu kunjungan ke situs Sprout It.
Pelajaran yang didapat: Pilih target yang tepat. Sebagai aplikasi tentang berkebun yang masih terbilang baru, Sprout It merangkul mereka yang memang hobi berkebun untuk melakukan kampanye. Selain menguatkan posisi merek di dalam seni berkebun, Sprout It juga memiliki hubungan jangka panjang dengan para blogger berpengaruh dalam bidang perkebunan.
Efektifitas Influencer Marketing bukan hanya karena metode ini menggunakan banyak orang sebagai penyuaranya, tapi juga karena kampanye ini terkesan natural, lembut, serta bersifat persuasif.

Pengguna Internet di Indonesia


Angka penetrasi pengguna Internet di Indonesia semakin meningkat. Menurut riset tahunan Indonesia Internet Survey 2013 yang dilakukan oleh Marketeers bersama MarkPlus Insight pertengahan 2013 ini, pengguna internet sudah mencapai 74 juta orang atau 28% populasi Indonesia. Menurut estimasi, diperkirakan tahun 2015, pengguna Internet di Indonesia bakal melewati 100 juta orang.


Dari 74 juta pengguna Internet di Indonesia, 31,7 juta orang merupakan apa yang kami sebut sebagai Netizen asli, artinya mereka yang menghabiskan hidupnya di dunia maya selama lebih dari tiga jam setiap hari.

Pergerakan tren internetisasi ini akan sulit terbendung, apalagi mengingat semakin canggih teknologi yang ada dan semakin gencar pemasaran smartphone, tablet, dan perangkat mobile lainnya. Sesuai dengan hipotesa MarkPlus mengenai Anatomy of New Wave, pada akhirnya Internet akan menghampiri mayoritas penduduk Indonesia. Apa yang selama ini kita kenal sebagai citizen akan menjadi netizen. 

Tren “Internet untuk semua” ini semakin terasa saat ini. Dalam riset Netizen ini terkuak bahwa Internet di Indonesia sudah mulai dinikmati oleh kalangan tua dan muda, berduit dan berkecukupan. Hampir separuh dari netizen di Indonesia merupakan pengguna internet muda berusia di bawah 30 tahun, sedangkan 16% adalah para netizen berusia di atas 45 tahun. Bahkan, hampir 95% dari Netizen tersebut adalah pengguna internet melalui perangkat mobile (smartphone).

Di dalam riset ini ditemukan bahwa 92% Netizen di Indonesia sangat mengikuti tren teknologi ketimbang dianggap gagap teknologi alias gaptek. Namun, di sini lain juga ditemukan bahwa 83% Netizen ternyata adalah netizen pengguna internet yang pasif.

Artinya, saat ini mereka menggunakan Internet cenderung untuk chatting, mengintip status orang, atau browsing informasi. Netizen yang aktif dalam memberikan kontribusi untuk dunia Internet melalui penciptaan konten hanya 17%.

Jadi apa artinya? Rata-rata Netizen di Indonesia adalah orang yang ikut-ikutan atau follower. Di dunia maya, mereka sangat mudah dipengaruhi oleh Netizen lain, terutama oleh 17% netizen yang aktif. Persepsi dan opini mereka terbentuk dari apa yang ditulis atau di-share oleh netizen yang aktif.

Bagi para marketer, mana yang bakal Anda pegang untuk organizing the heart? Netizen Aktif atau Netizen Pasif?